Lestari Moerdijat (Rerie), Wakil Ketua MPR, menekankan pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pendidikan inklusif. Ia mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan bagian penting dalam upaya melaksanakan pemerataan layanan pendidikan untuk semua warga negara.

"Rerie menyatakan bahwa tantangan utama dalam mewujudkan pendidikan inklusif adalah stigma negatif dari masyarakat, dan ini membutuhkan respons yang konkret dari semua pihak terkait," kata dia dalam pernyataannya pada Jumat (14/3/2025).

Direktorat Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal (PAUD PNF) yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) pekan lalu mengungkapkan bahwa tantangan terbesar dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif bagi anak usia dini adalah stigma yang masih ada di masyarakat.

Saat ini, diketahui ada lebih dari 36.000 institusi pendidikan yang berdedikasi menjadi penyelenggara pendidikan inklusif, meski menghadapi beragam tantangan.

"Rerie berpendapat bahwa berbagai tantangan dalam menghapus stigma di masyarakat perlu diimbangi dengan konsistensi dalam menyosialisasikan dan mengedukasi publik tentang kepentingan pendidikan inklusif," ujarnya.