TrandingEvery success is helped by someone behind the people
  • imgDhaka 360
  • imgSaturday - December 14, 2024

"Warga Kebon Pala Korban Banjir Mengharapkan Perlakuan Seperti di Kampung Pulo, Bebas dari Penggusuran"

12 Jun 22
5 mins Read
img

Warga di Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, terutama Hamdan yang berusia 45 tahun, merasa resah dengan banjir yang sering terjadi dan mendesak pemerintah untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut.

Hamdan mengungkapkan, rumahnya kini terendam air hingga setinggi dada orang dewasa dan kini, dia bersama keluarganya telah mengungsi ke SDN Kampung Melayu 02.

"Dia berharap ada jalan keluar untuk menghindari banjir yang kerap kali melanda, tetapi dia juga tidak berharap rumahnya yang berdiri di bantaran Sungai Ciliwung untuk ditertibkan," ujarnya.

"Saya hanya berharap, kampung kami tidak lagi banjir terus seperti Kampung Pulo. Kami pengen hidup tanpa banjir, tetapi juga tidak digusur. Lalu, bagaimana jika kami memang tinggal di pinggir kali?" tambah Hamdan saat berada di lokasi pengungsian SDN Kampung Melayu 02, Jatinegara, Jakarta Timur.

"Menurutnya, solusi untuk mengurangi banjir bisa dengan penurapan bantaran sungai, mirip dengan yang dilaksanakan di Kampung Pulo. Namun, dia menolak ide untuk menggusur rumahnya sebagai bagian dari proses pembangunan turap tersebut," katanya.

"Tanpa penutupan, ada kemungkinan banjir akan melanda lagi, jadi penggusuran menjadi solusi yang harus dilakukan seperti di Kampung Pulo. Akan tetapi, sebagian besar warga di Kebon Pala menentang ide penggusuran," tambahnya.

Di lokasi pengungsian, Sarifah (39) mengungkapkan bahwa ia memutuskan untuk tidak kembali ke rumahnya meski banjir di rumahnya telah mulai berkurang. Ujarnya, ini adalah bagian dari upaya antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya banjir kiriman susulan.

"Sekarang, airnya telah surut, namun kita masih merasa takut jika air tersebut akan naik lagi, karena biasanya begitu, surut lalu naik lagi", tambah Sarifah.

"Alasan saya tidak segera pulang adalah karena saya harus merawat orang tua saya yang sudah berusia lanjut," tambah Sarifah dalam penjelasannya.

"Kami merasa was-was, jadi jika perlu pulang, kami memutuskan untuk menunda dulu sampai kondisi aman. Mengingat saya mempunyai lima anak dan belum ada yang berusia tua, rencananya kami akan menunggu sampai kondisi benar-benar surut. Jika memang kondisi sudah pulih besok, kami akan kembali besok," katanya.

Editor Choices