Di Pengadilan Negeri Cibinong, Bogor, Jawa Barat, sidang lanjutan kasus KDRT yang melibatkan Armor Toreador sebagai terdakwa dan Cut Intan Nabila sebagai korban, telah selesai digelar. Cut Intan memberikan penjelasan detail mengenai kejadian KDRT yang ia alami pada sidang hari ini.
"Saksi, secara objektif, menanyakan detail peristiwa itu dan mencoba mencocokkannya dengan BAP atau berkas yang disampaikan oleh JPU," kata Ana Sofa Yuking, pengacara Intan, kepada para wartawan pada Kamis.
"Saya merasa geram," kata Ana, "Pengacara Armor bertele-tele dan menanyakan hal yang tidak berhubungan dengan kasus ini membuat saya emosi saat persidangan berlangsung," tambahnya.
"Ada sedikit emosi yang muncul tadi, hal itu disebabkan oleh sikap penasehat hukum Armor yang seolah-olah berbelit-belit dan menanyakan hal yang tidak ada hubungannya dengan insiden yang dialami oleh korban," tambahnya.
"Kami merasa, pertanyaan itu seakan menggambarkan mereka tidak memiliki rasa empati terhadap yang menjadi korban," tambah Ana.
Ana memberikan penjelasan bahwa kekerasan yang dialami Intan, menurut pihak Armor, bukan disebabkan oleh suatu hal yang negatif. Dia juga menambahkan bahwa Armor mengklaim kekerasan tersebut merupakan hal yang wajar.
"Para pihak ini seakan berusaha membuktikan bahwa kekerasan ini bukan disebabkan oleh sesuatu yang negatif. Video ini jelas disaksikan oleh majelis hakim, semua merasa sedih melihatnya. Namun, kemudian muncul pertanyaan yang seolah-olah mencoba membenarkan tindakan ini sebagai sesuatu yang biasa karena alasan-alasan yang logis, sangatlah aneh," tambahnya.
Media sosial beberapa waktu lalu dihebohkan dengan video yang menunjukkan KDRT yang dilakukan oleh Armor terhadap Cut Intanini. Menanggapi hal ini, Polres Bogor telah menindaklanjuti dengan menangkap Armor berdasarkan laporan dugaan KDRT.
Armor telah berhadapan dengan sidang perdana atas tuduhan kasus KDRT dan penganiayaan. Korban dalam kasus ini adalah istrinya sendiri, Cut Intan Nabila, yang juga seorang selebgram.