"Majelis hakim telah merencanakan jadwal sidang untuk kasus dugaan korupsi pengelolaan timah yang menyeret Harvey Moeis sebagai terdakwa. Sidang tuntutannya akan dimulai pada 9 Desember 2024 dan keputusan akan diambil sebelum Natal," katanya dengan rinci.
Ketua majelis hakim Eko Aryanto mengatakan, "Pada tanggal 9 Desember mendatang, kita harus telah selesai dengan tuntutan. Tanggal 16 Desember, kita akan melanjutkan dengan pleidoi, replik, dan duplik. Dan sebelum Natal, kita harus sudah mencapai keputusan," ini disampaikannya di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat pada hari Kamis.
Hakim memberikan izin kepada Harvey untuk membawa saksi meringankan dalam sidang minggu depan. Suparta, Direktur Utama PT RBT sejak 2018, dan Reza Andriansyah, Direktur Pengembangan Usaha PT RBT sejak 2017, juga mendapatkan hak yang sama.
"Pada dakwaan yang dibacakan oleh jaksa pada hari Rabu, Harvey dikenal sebagai wakil PT Refined Bangka Tin dalam kerjasama dengan PT Timah. Selain itu, Harvey juga dituduh bersekongkol dengan terdakwa lainnya dalam mengolah timah yang ditambang secara tidak sah dari tambang PT Timah, yang merupakan perusahaan milik negara."
"Jaksa mengungkapkan bahwa suami Sandra Dewi meminta pihak smelter untuk menyisihkan bagian dari keuntungannya, yang tampaknya dimaksudkan untuk dana corporate social responsibility (CSR)," ujarnya.
Jaksa mengungkapkan bahwa korupsi yang dituduhkan telah menghasilkan keuntungan sebesar Rp 420 miliar untuk Harvey Moeis dan Helena Lim, duo crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK). Jaksa juga mendakwa Moeis melakukan pencucian uang dengan cara mentransfer uang ke Sandra Dewi dan Ratih Purnamasari, asisten Sandra.
Dilaporkan oleh jaksa bahwa rekening Ratih digunakan untuk memenuhi kebutuhan rutin Sandra Dewi dan Harvey Moeis. Selain itu, Harvey disebutkan melakukan TPPU melalui pembelian 88 tas mewah, 141 jenis perhiasan untuk Sandra Dewi, investasi dalam aset dan properti, termasuk sewa rumah mewah di Melbourne Australia dan membeli berbagai mobil mewah seperti MINI Cooper, Porche, Lexus dan Rolls-Royce.