Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Rini Widyantini, hari ini bertemu dengan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional, Ace Hasan Syadzily, di kantor pusat Kementerian PANRB, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas potensi kolaborasi dalam rangka meningkatkan kompetensi ASN.
"Berbagai diskusi telah kami lakukan hari ini, saya dan Gubernur Lemhanas, terutama mengenai perbaikan tata kelola di lingkup Lemhanas," kata Rini. "Diskusi juga mencakup penyesuaian untuk diklat di Lemhanas dan diklat kepemimpinan bagi ASN oleh LAN," tambahnya dalam keterangan tertulis.
"Rini menilai bahwa Lemhanas, sebagai lembaga pendidikan dan kajian, memegang peran kunci dalam menciptakan pemimpin dengan pemahaman geopolitik nasional dan internasional," ujarnya. "Saya mendukung inisiatif penyesuaian diklat yang dilakukan oleh Lemhannas dan LAN untuk meningkatkan kompetensi ASN, TNI, dan Polri," tambahnya.
"Kami berharap potensi kolaborasi ini bisa dilakukan, tinggal melihat bagaimana penyesuaian teknisnya nanti," tambahnya, "ASN yang sudah mengikuti diklat di Lemhannas dan LAN ini akan menjadi pertimbangan dalam jenjang karir ASN," imbuh Rini.
"Saya merasa sangat dihargai dengan respon positif dari Menteri PANRB terhadap rencana kolaborasi ini," kata Ace Hasan Syadzily. Dia menjelaskan lebih lanjut bahwa pihaknya akan melakukan penelitian terhadap potensi kolaborasi ini dalam rangka peningkatan kompetensi ASN, sejalan dengan arahan yang telah diberikan oleh Menteri PANRB.
"Respon yang sangat baik diberikan oleh Bu Menteri PANRB terhadap apa yang akan kami lakukan di Lemhannas, dan ada beberapa arahan tertentu terkait dengan kajian tersebut. Kami tentu akan berupaya sekuat tenaga untuk memberikan solusi-solusi terbaik dari hasil kajian kami," katanya.
Sebagai institusi pendidikan bagi calon-calon pemimpin nasional, Lemhannas memberikan pemahaman tentang geopolitik, geostrategi, dan geoekonomi yang diarahkan untuk kepentingan nasional, demikian penjelasan dari Ace, tambahnya.
"Sehingga, sangat vital bagi ASN untuk memahami konsep-konsep tersebut, yang dari sana kita bisa mengintegrasikan kepentingan nasional ini di antara pemimpin-pemimpin nasional, baik sipil maupun militer di Lemhannas ini," pungkasnya.