Sidang lanjutan terkait kasus KDRT dengan Armor Toreador (25) sebagai terdakwa, hari ini berlangsung di Pengadilan Negeri Cibinong, Bogor, Jawa Barat, dengan fokus pada pemeriksaan saksi.
Menurut Agung Ary Kesuma, jaksa dari Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor, empat orang telah dipanggil sebagai saksi, termasuk Cut Intan Nabila, istri Armor Toreador.
Agung, pada hari Jumat, mengungkapkan, "Saya telah memanggil empat individu hari ini untuk menjadi saksi, yaitu seorang anggota Polres sebagai pelapornya, Intan Nabila sebagai korban, keluarga Intan, dan ART yang bertugas di rumah mereka."
Dengan gaya penegasan, dia mengatakan, "Hari ini, sidang pemeriksaan saksi dijadwalkan pada pukul sebelas pagi waktu Indonesia Barat dan ruang sidangnya ditentukan oleh majelis hakim."
"Benar, sidang direncanakan pada pukul sebelas siang," ujarnya dengan tegas.
Armor Toreador, yang tengah menjalani proses sidang perdana kasus KDRT, didakwa atas tindak KDRT dan penganiayaan terhadap istrinya, Cut Intan Nabila, yang juga dikenal sebagai selebgram.
Senin yang lalu di PN Cibinong, Bogor, Jawa Barat, sidang dakwaan KDRT telah digelar dan sidang tersebut dilakukan tertutup untuk umum.
"Hari ini, sidang perdana Armor Toreador Guatifante telah berlangsung dengan agenda pembacaan dakwaan oleh jaksa penuntut umum. Dakwaan yang dibacakan adalah Pasal 44 ayat 2 Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2004, dan juga disertai dakwaan subsider Pasal 44 ayat 1 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga," kata Agung Ary Kesuma, jaksa penuntut umum, seusai sidang.
"Selanjutnya, kita akan membahas Pasal 45 ayat 1 juncto Pasal 5d juncto Pasal 7 dari Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2004 yang mengatur tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, atau bisa juga Pasal 351 KUHP," katanya.
Armor, pria yang diduga melakukan KDRT terhadap Cut Intan, berhasil ditangkap oleh Polres Bogor beberapa waktu lalu. Penangkapan ini dilakukan setelah video yang memperlihatkan aksi Armor menjadi viral di media sosial dan mendapatkan banyak sorotan publik.