Kabar yang tengah viral di media sosial menyebutkan bahwa sejumlah warung Indonesia bermunculan di beberapa titik di Kamboja, dan menariknya, warung-warung tersebut diduga terkait dengan judi online.
Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM), Cak Imin, mengungkapkan bahwa dia telah melakukan inspeksi langsung kepada para WNI yang tinggal di Kamboja dan mencatat bahwa ada sekitar 100 ribu WNI yang bekerja di sana, ujarnya.
"Mengenai Kamboja, saya telah melihat langsung kondisinya. Berdasarkan pengecekan saya, ada sekitar 100 ribu warga kita yang bekerja di sana," ucap Cak Imin dalam pernyataannya di kantor Kemenko PM, Jakarta Pusat, Kamis lalu.
Cak Imin mengungkapkan bahwa tidak sedikit pekerja migran Indonesia (PMI) di Kamboja yang menghidupi diri dengan berjualan pecel lele dan soto lamongan, dan ia percaya bahwa ada pihak yang mendukung proses kerja mereka.
"Iya, memang tidak dapat dipungkiri bahwa ada penjual pece lele dan pembuat soto Lamongan. Mereka juga turut andil dalam mendukung sistem proses kerja di lokasi tersebut," katanya.
"Katanya, kita harus kritis terhadap narasi yang ada di media sosial karena tidak semuanya benar," ujarnya, "dan dia menegaskan untuk tidak terjebak dalam isu judi online yang diduga menguntungkan negara lain sehingga menimbulkan permasalahan."
"Banyaknya orang yang merasa takut dan khawatir, membuat korban-korban ini menjadi sorotan utama. Sayangnya, informasi yang banyak viral ternyata tidak semua benar setelah saya periksa," kata Cak Imin. "Konflik di antara sesama kita di sana dan problematika hubungan kerja di antara para pekerja menjadi pemicu."
"Meski demikian, kita harus memastikan bahwa judi online ini tidak hanya menguntungkan pihak lain. Kita harus sadar bahwa korban terbanyak adalah warga negara kita. Bayangkan saja, jika ratusan triliun rupiah alih-alih memperkuat ekonomi kita, justru mengalir ke negara lain, dan sumbernya adalah uang masyarakat kecil kita. Sungguh ironis jika mereka menderita kerugian 10 ribu atau 20 ribu rupiah," ujarnya.
Dalam pernyataannya baru-baru ini, Cak Imin memaparkan bahwa KBRI Kamboja pernah mengalami situasi di mana lima kasus pekerja migran Indonesia muncul setiap hari, dan kini ia sedang berusaha mencari cara untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Cak Imin menerangkan, "Nah, sekarang kita sedang upayakan cara agar dalam kerja koordinasi saya, pekerja migran di sana tidak lagi menjadi beban. Itu saja tanggung jawab saya."
Dia mengatakan bahwa Menko Polkam memiliki wewenang penuh dalam penindakan pelanggaran dan menambahkan pentingnya WNI untuk tidak menjadi korban di luar negeri.
"Terkait dengan mereka yang beroperasi lintas negara, diskusi terkait interaksi dan kerjasama dengan Interpol dalam penindakan dan pencegahan sedang berlangsung di wilayah Menko Polkam," katanya, "Tetapi, saya bertekad untuk melindungi pekerja kita di sana agar tidak menjadi korban."
"Meutya Hafid, sebagai Menteri Komunikasi dan Digital, berbicara tentang upayanya dalam menangani permasalahan judi online yang bersifat internasional, salah satunya melalui kerja sama dengan platform-platform yang dimiliki oleh perusahaan teknologi besar di dunia," ujarnya dalam kesempatan yang sama.
"Alhamdulillah, komunikasi telah terjalin. Akan tetapi, masih ada tantangan lain yaitu bagaimana mendapatkan kepatuhan dari teman-teman di platform teknologi besar terhadap aturan di Indonesia. Diskusi yang intens dan berulang kali dengan mereka tentu diperlukan untuk mencapai solusi dimana mereka juga ikut berpartisipasi dalam narasi bangsa," ujar Meutya dengan penuh semangat.
"Kita saat ini tengah berperang melawan judionline, suatu tantangan yang semakin sulit karena aturan di setiap negara sangat beragam," ujarnya. "Tetapi, sudah ada beberapa negara yang menunjukkan komitmen mereka untuk membantu Indonesia," lanjutnya.
"Menurut Meutya, tantangan judi online dapat dihadapi sepanjang semua pihak bersatu, sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto," ujarnya.
"Itu mungkin jawabannya, dan ini juga melibatkan kerjasama antar negara," katanya. "Inti dari semua ini adalah kepercayaan kami bahwa jika kita kompak dan kuat, sesuai petunjuk Presiden, maka kita bisa menangani apapun. Meski Menko beroperasi di berbagai sektor, namun semua terkait dan menjadi satu. Saya percaya, selama kita tetap bersatu, masalah judi online ini bisa diatasi, insyaallah."