Bripka Riri Herlianto, anggota Polsek Hantakan, mengajak anak-anak suku Dayak di wilayah binaannya di Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan, untuk tidak putus sekolah dan melanjutkan pendidikan mereka ke tingkat yang lebih tinggi, katanya.
"Kami harus memberikan motivasi kepada adik-adik kami agar tidak menyerah dan putus sekolah. Harus ada cita-cita yang lebih tinggi yang menjadi tujuan mereka, jangan sampai merasa minder atau putus semangat dalam mengejar pendidikan yang lebih tinggi," ujar Bripka Riri saat berpartisipasi dalam programHoegengCorner yang ditayangkan pada edisi detikPagi, Kamis.
Bripka Riri, melalui program Kelas Bhabinkamtibmas, memberikan inspirasi kepada anak-anak suku Dayak yang berada di pedalaman untuk tetap semangat dalam mengejar pendidikan mereka.
"Kami memberikan prioritas kepada anak-anak yang tinggal di daerah pedalaman, terutama mereka yang berada di wilayah terpencil suku Dayak yang memiliki jarak hingga 48 km yang harus kita capai, bahkan harus melewati beberapa kabupaten," ujar Bripka Riri, "Jika kita menggunakan jalur biasa ke desa tersebut, kita harus melewati jalan setapak dan berbagai tanah-tanah."
Bripka Riri mengungkapkan bahwa dia bertanggung jawab atas empat desa binaan yang berlokasi di Kecamatan Hantakan, di mana dua di antaranya, Desa Haruyan Dayak dan Desa Datar Ajab di Pegunungan Meratus, didominasi oleh masyarakat suku Dayak.
"Perjalanan dari Polsek ke dua desa tersebut memerlukan waktu yang cukup panjang, sebagian besar jalur masih dalam kondisi berbatu dan tanah," katanya.
"Di desa yang paling terpencil dan terjauh di Handayak, akses jalan masih sangat terbatas, yang mana beberapa dusun harus melewati pegunungan yang hanya berbatu dan tanah merah," ujar Bripka Riri dalam wawancara terpisah dengan detikcom sebelumnya. "Misalnya di Dusun Kumuh, Desa Haruyan Dayak, jika ingin melewatinya dengan cara normal, kita harus melewati bukit-bukit pegunungan, dan untuk akses alternatif, kita harus melewati wilayah kabupaten lain."
"Bripka Riri menyatakan, meskipun demikian, terdapat rute alternatif yang dapat digunakan agar tidak melintasi pegunungan dan sebaiknya harus melewati jalan kabupaten lain," katanya.
"Namun, untuk mencapai lokasi tersebut, Anda perlu menyeberangi sungai terlebih dahulu, kemudian melalui hutan dan pegunungan," ujar Bripka Riri dengan jelas.
"Untuk mencapai Desa Haruyan Dayak, jika kita mengambil jalur alternatif, waktu tempuhnya kurang lebih satu setengah jam," katanya. "Jadi, jika kita memilih menggunakan jalan alternatif, itu berarti kita akan melewati jalan yang telah diaspal. Jarak untuk mencapai tujuan melalui desa berjarak sekitar dua puluh kilometer," tambahnya.
Bripka Riri menjelaskan bahwa di Desa Kumuh Desa Haruyan Dayak, akses internet dan listrik dari PLN belum ada dan masyarakat setempat sangat berharap keduanya bisa segera tersedia di wilayah mereka.
"Internet dan listrik tidak dapat diakses, PLN tidak tersedia, dan jaringan HP juga tidak ada," ujar Bripka Riri dengan jelas.
Menurut penjelasan dari Bripka Riri, Kelas Bhabinkamtibmas tidak dilakukan setiap hari karena dia juga bertugas di Polsek Hantakan dan harus menjalankan tugas piketnya.
"Jadi, setelah kita menyelesaikan tugas dinas dan ada kesempatan, kita akan menjalankan Kelas Bhabinkamtibmas, yang berarti kita melakukan tugas di luar dari tugas pokok kita," kata Bripka Riri menambahkan.
"Tidak ada materi spesifik yang diajarkan Bripka Riri kepada para siswanya, selain memberikan inspirasi untuk terus belajar dan mencapai pendidikan yang sebisa mungkin," katanya.
"Saya tidak berani mengambil alih peran seorang guru dalam mengajar, karena kapasitas saya adalah sebagai polisi," ungkap Bripka Riri.