Menurut Rahmat Bagja, Ketua Bawaslu RI, beberapa serangan fajar bisa dicegah dan saat ini, sejumlah laporan mengenai hal tersebut sedang dalam tahap proses.
Bagja, saat berbicara di Desa Bojongkoneng, Bogor, Jawa Barat pada Rabu, mengungkapkan, "Ada beberapa kejadian yang bisa kita cegah, dan ada yang dapat kita tindak berdasarkan laporan masyarakat." Ia menambahkan ini dalam konteks pantauan Bawaslu tentang serangan fajar.
"Kami telah mendapat laporan tentang serangan fajar di Pandeglang dan Lebak," ujarnya. Namun, Bagja menambahkan bahwa belum ada laporan serangan fajar yang diterima dari DKI Jakarta.
"Saat ini, kami masih dalam proses di daerah Pandeglang dan Lebak. Untuk DKI Jakarta, belum ada laporan yang masuk, tetapi ada beberapa kasus yang berhasil kami cegah. Kami juga sedang menantikan laporan dari beberapa daerah lain," katanya Bagja.
"Menurut saya, dikarenakan alat bukti yang kuat, proses di Sentra Gakkumdu Lubuk Timur kemungkinan bisa lebih cepat masuk ke penegakan Gakkumdu," ujarnya.
Dalam ceritanya, Bagja menyebut bahwa Bawaslum telah menghalangi serangan fajar berbentuk pembagian sembako yang terjadi pada Senin, tetapi ia tidak mengungkapkan daerah spesifiknya.
"Di saat kami sedang mempersiapkan pembagian sembako, kami memilih untuk mencegah dan kembali, dan sebagai hasilnya, pembagian sembako tidak berlangsung pada malam itu, atau satu atau dua hari sebelumnya, jika ingatan saya benar," kata Bagja.
"Saksikan video: Empat orang terduga pelaku 'Serangan Fajar' di Pasuruan ditangkap oleh Satgas OTT."
Sebuah video berdurasi singkat, "[Gambas:Video 20detik]," ujarnya, memberikan ringkasan yang padat dan jelas tentang topik yang sedang dibahas.