Massa mendatangi Polsek Kelapa Gading dan melakukan aksi 'tutup gerbang dan tidak menerima laporan warga' yang kemudian viral. Menurut keterangan polisi, kerumunan ini bermula dari permintaan massa agar polisi membebaskan tersangka narkoba.
Katanya, tiga orang pelaku narkoba ditangkap oleh polisi pada malam Jumat (22/11) dan kini kasus tersebut telah mencapai status P-21, yang berarti sudah lengkap.
"Inilah hasil dari rangkaian kejadian sebelumnya, kami telah membongkar kasus narkotika dan menahan 2 orang pelaku," kata Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Maulana Mukarom pada detikcom, Rabu.
"Awalnya, dua tersangka ditangkap oleh Polsek Kelapa Gading di wilayah Mangga Besar, Jakarta Barat. Dari mereka, polisi berhasil menyita bukti berupa paket kecil sabu," ujarnya.
Dari keterangan yang diberikan oleh Tersangka 1 dan 2, mereka mengungkapkan bahwa Tersangka 3 telah memerintahkan mereka. Dilanjutkan dengan penangkapan Tersangka 3 oleh polisi di suatu hotel dengan barang bukti bong sabu.
Maulana memberi penjelasan, "Kami melakukan pengembangan di sebuah hotel di Mangga Besar, Jakarta Barat. Di lokasi tersebut, kami berhasil mengamankan seorang pria yang diketahui sebagai teman dari tersangka pertama dan kedua, serta seorang wanita sebagai saksi. Dalam penggeledahan, kami menemukan bong yang kemudian kami bawa ke kantor."
Melalui pemeriksaan mendalam yang dilakukan, polisi menemukan bahwa Tersangka 1 mengakui adanya transaksi uang yang diterima dari Tersangka 3 untuk pembelian sabu.
"Dalam penyelidikan alat bukti, kita menemukan tersangka ketiga yang kita amankan telah melakukan transfer uang tiga kali dari rekening pribadinya ke Tersangka 1. Uang sebesar Rp 350 ribu tersebut digunakan untuk pembelian Sabu seberat 0,32 gram," ujarnya.
"Kasus itu belum berakhir, berkas sudah dinyatakan lengkap (P-21) oleh jaksa, tetapi penangkapan Tersangka 3 tidak memuaskan pihaknya, yang akhirnya mendatangi Polsek Kelapa Gading," ujarnya.
Kejadian puncak terjadi pada malam Jumat (22/11) ketika sekelompok massa mendesak polisi membebaskan Tersangka 3, sehingga polisi terpaksa menutup gerbang stasiun demi menghindari bentrok.
"Pada malam Jumat, video tersebut muncul sebagai hasil dari dorong-dorongan dan pukulan yang disebabkan oleh keberadaan massa yang cukup banyak, antara dua puluh sampai tiga puluh orang di luar," ujarnya.
Dalam penjelasannya, Maulana menyebut bahwa pihaknya harus menutup gerbang Markas Polsek Kelapa Gading waktu itu guna mencegah terjadinya bentrok antara massa dan petugas. Namun, ujarnya, layanan di kantor Polsek Kelapa Gading masih berjalan dengan baik.
"Dengan tujuan menghindari bentrok dan menjaga suasana kondusif di lapangan, pintu polsek ditutup sebagai langkah prioritas. Meski demikian, pelayanan tetap berjalan, terbukti ada warga yang membuat laporan polisi pada hari Minggu," ujarnya.
"BNN berencana memperkuat intelijen di perbatasan yang sering menjadi pintu masuk narkoba, sebagaimana yang diungkap dalam video terbarunya," ujarnya.
Dia menunjukkan "[Gambas:Video 20detik]" saat berbicara, dengan klip video yang berdurasi 20 detik yang menarik dan informatif, ujarnya.