Seorang anggota KPPS yang bertugas di TPS 116 Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, Achmad Betti (47), telah meninggal dunia setelah menderita muntah-muntah dan dibawa ke rumah sakit.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi membenarkan informasi tentang korban yang merupakan anggota KPPS di TPS 116 Kelurahan Penjaringan dalam penjelasannya.
"Pada hari pencoblosan, Rabu yang lalu, seorang anggota KPSS meninggal dunia. Di pagi harinya, korban masih sempat menjalankan tugasnya," tambahnya.
"Menurut saksi, almarhum masih dalam kondisi sehat dan tidak ada keluhan sakit saat menjalankan tugasnya sebagai anggota KPPS pada pagi hari tanggal 27 November," tambahnya.
"Pukul 05.00 WIB, proses pengambilan logistik untuk TPS masih berlangsung, demikian keterangan dari Pak Haidir yang bertugas di Pelayanan Masyarakat Kantor RW 17," tambahnya.
Achmad, yang merasa kurang sehat, meminta izin kepada KPPS untuk pulang dan beristirahat sekitar pukul sebelas siang. Setelah sampai di rumah, dalam kurun waktu sepuluh menit, istrinya terdengar berteriak meminta pertolongan kepada warga sekitar.
"Berdasarkan keterangan dari istri almarhum, korban saat itu sedang dalam kondisi lemas dan muntah-muntah, dan itulah sebabnya keluarga memutuskan untuk mengantarnya ke rumah sakit," tambahnya.
"Berikutnya, Achmad dilarikan ke rumah sakit, tapi sayang sekali, nyawanya tidak bisa ditolong. Almarhum kini telah dikuburkan di TPU," katanya.
"Ade Ary mengemukakan penyesalannya atas kejadian tersebut," ujarnya, "Ia juga menyebutkan bahwa pihak kepolisian telah datang mengunjungi rumah duka untuk memberikan ucapan belasungkawa."
"Kami ingin menyampaikan rasa belasungkawa kami yang paling dalam. Kemarin, beberapa dari kami juga telah memberikan penghormatan terakhir mereka dengan melayat langsung ke rumah duka," tambahnya.