Sidang lanjutan kasus kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh Armor Toreador (25) terhadap Cut Intan Nabila (23) telah berakhir di Pengadilan Negeri Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Dalam persidangan kali ini, Cut Intan memberikan keterangan lebih lanjut mengenai detail kekerasan yang ia alami.
"Dalam cara yang obyektif, mereka (saksi) mempertanyakan detail peristiwa tersebut, membandingkannya dengan BAP atau berkas yang diajukan oleh JPU," ujar pengacara Intan, Ana Sofa Yuking, saat berbicara dengan wartawan.
"Saya sempat kehilangan emosi selama persidangan berlangsung," kata Ana, menjelaskan bahwa dia merasa jengkel karena pengacara Armor terus bertele-tele dan menanyakan hal-hal yang tidak berhubungan dengan kasus yang sedang dibahas.
"Dia mengungkapkan bahwa kita sempat merasa emosi tadi, sebab penasehat hukum dari Armor tampak bertele-tele dan menanyakan hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan kejadian yang dialami korban," katanya.
"Pertanyaan tersebut, menurut kita, seolah-olah memperlihatkan bahwa mereka tidak memiliki empati terhadap korban," ujar Ana.
Ana merinci bahwa pihak Armor telah menegaskan bahwa kekerasan yang diterima Intan bukanlah hasil dari sesuatu yang negatif. Dia menambahkan bahwa Armor menyatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan berdasarkan sesuatu yang dianggap wajar.
"Mereka berusaha menggambarkan bahwa kekerasan ini seolah-olah tidak disebabkan oleh hal-hal negatif, kan? Video ini juga ditonton oleh majelis hakim, dan semuanya terpukul melihatnya. Namun, ada pertanyaan yang menggantung, seolah-olah perbuatan ini menjadi hal yang biasa karena alasan-alasan yang dianggap logis. Sungguh tidak masuk akal," katanya.
Setelah video yang memperlihatkan perilaku Armor terhadap Cut Intan dalam kasus KDRT menjadi viral di media sosial beberapa waktu lalu, Polres Bogor langsung bergerak dan menangkap Armor berdasarkan laporan dugaan KDRT.
Sidang perdana kasus KDRT yang melibatkan Armor telah digelar, dengan dakwaan melakukan tindak KDRT serta penganiayaan terhadap sang istri, Cut Intan Nabila, yang dikenal sebagai selebgram.