TrandingEvery success is helped by someone behind the people
  • imgDhaka 360
  • imgSaturday - December 07, 2024

"Optimalisasi JHT oleh Kemenkeu untuk Mewujudkan Kehidupan Layak Pekerja di Masa Tua"

12 Jun 22
5 mins Read
img

Menyatakan pendapatnya tentang pentingnya jaminan sosial, Sudarto, Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kemenkeu, mengatakan bahwa ini adalah cara untuk memastikan pekerja mendapatkan kehidupan yang layak saat pensiun. Dia menambahkan bahwa memiliki Jaminan Hari Tua (JHT) adalah hal yang sangat penting bagi pekerja yang masih aktif dan mendapatkan pendapatan.

"Setiap orang mengalami siklus kehidupan yang sama, yaitu sekolah, setelah sekolah, bekerja, dan setelah berhenti bekerja. Tidak ada alasan untuk cemas saat memasuki masa pascakerja, karena ada jaminan sosial," tambahnya Sudarto dalam keterangan tertulisnya, Rabu.

"Pada Social Security Summit 2024 beberapa waktu lalu, Sudarto mengungkapkan perlunya skema yang tepat untuk mempercepat perluasan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Hingga Oktober 2024, peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan baru mencapai 40,83 juta, padahal jumlah pekerja formal dan informal mencapai sekitar 150 juta."

"Hanya sekitar 14 juta pekerja yang terdaftar dalam jaminan pensiun dan 16 juta pekerja yang terdaftar dalam jaminan JHT dari total 140-145 juta pekerja. Ini menjadi fokus kita, karena jika tidak diperbaiki, kita dan rekan-rekan kita mungkin hanya akan mendapatkan bantuan sosial saat pensiun, yang tentu saja akan membebani APBN," tambahnya.

Mengacu pada pernyataannya, peneliti dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), I Gede Dewa Karma Wisana, menegaskan pentingnya dividen atau pendapatan di masa tua, hal yang juga menjadi perhatian dalam penelitianya.

"Dia mengemukakan bahwa ketika pekerja memasuki masa pensiun, pengeluaran biasanya jauh melampaui pendapatan. Dengan demikian, JHT menjadi sangat penting sebagai solusi agar pekerja bisa tetap hidup dengan layak dan cukup meski sudah tidak produktif lagi," katanya.

"Kami di demografi sangat peduli soal siklus hidup dan penting untuk mempertimbangkan dividen yang kita dapat. Kami perlu menyiapkan dividen dari bonus demografi yang ada," tambah I Gede.

"Salah satu cara yang bisa dilakukan pekerja produktif dengan pendapatan untuk mempersiapkan hari tua adalah dengan JHT," kata I Gede, yang terus mendorong pekerja untuk mempersiapkan masa depan mereka.

"Maka dari itu, kami berencana untuk menyusun strategi yang akan memastikan penduduk produktif saat ini tidak hanya memiliki penghasilan yang memadai dan hidup yang layak, tetapi juga mampu mempersiapkan masa pensiun. Sehingga mereka bisa memenuhi kebutuhan konsumsi mereka dari pendapatan atau hasil investasi yang telah mereka kumpulkan saat masih muda," pungkasnya.

Editor Choices