Masyarakat pesisir Cilacap, terutama yang tinggal di daerah Tegalkamulyan dan Kamiren, merasa lega karena proyek pembangunan tanggul pengaman pantai selesai. Tanggul ini bertujuan untuk mengatasi ancaman abrasi yang semakin parah, terutama dengan gelombang tinggi Laut Selatan saat musim purnama.
Dalam sambutannya di acara tasyakuran pembangunan tanggul di Cilacap, Jawa Tengah, Anggota Komisi V DPR RI, Novita Wijayanti, menyampaikan bahwa ancaman abrasi yang dihadapi kawasan pesisir Cilacap telah lama merusak lingkungan dan mengancam kehidupan masyarakat pesisir yang umumnya adalah nelayan.
"Kerusakan tanggul di beberapa titik akibat gelombang pasang pada Agustus 2021, telah merugikan lebih dari 400 nelayan di Lengkong, Kamiren, dan Menganti, dan menyebabkan kerusakan yang cukup besar," kata Novita dalam keterangan tertulisnya, Rabu.
"Bukan sekadar solusi sementara, tapi langkah konkret untuk perlindungan jangka panjang," tegas Novita mengenai tanggul ini. Legislator dari Dapil Jawa Tengah VIII ini menambahkan bahwa usulan pembangunan tanggul tersebut diajukannya dalam rapat bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada bulan November tahun lalu.
"Berkat dukungan penuh dari pemerintah pusat, proyek dengan anggaran Rp 326 miliar ini dapat terlaksana pada tahun 2023," ujarnya.
Selain berfungsi sebagai pelindung permukiman dan tambak dari ancaman abrasi, politikus dari Fraksi Partai Gerindra ini menambahkan bahwa tanggul yang baru saja selesai dibangun ini juga memiliki fasilitas publik seperti jogging track dan ruang terbuka hijau yang dapat dikunjungi dan digunakan masyarakat untuk berolahraga dan rekreasi.
"Saya berharap kawasan ini dapat diubah menjadi destinasi wisata baru yang dapat menarik wisatawan lokal dan juga dari luar daerah," ujarnya Novita.
"Potensi tersebut seharusnya bisa dimanfaatkan oleh pemerintah daerah dan pelaku UMKM untuk memperkuat ekonomi lokal," katanya dengan penuh harap.
Selain pertimbangan lainnya, Novita juga menyoroti pentingnya pembangunan fasilitas pendukung aktivitas perikanan seperti tambatan kapal dan breakwater dalam upaya pemberdayaan nelayan. Ia berharap fasilitas ini akan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan nelayan.
Mengutip pernyataan Novita, "Tanggul ini bukan hanya tentang infrastruktur, namun juga berperan dalam menjaga keberlanjutan sosial dan ekonomi masyarakat pesisir," ujarnya dengan penekanan.
"Saya ingin menekankan bahwa pembangunan tanggul ini adalah simbol dari kerjasama yang erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, BBWS Serayu Opak, dan masyarakat Cilacap," kata Novita. Sambil menambahkan, "Untuk itu, saya mengajak seluruh masyarakat untuk turut menjaga dan merawat tanggul ini yang merupakan hasil kerjasama pemerintah pusat sampai daerah, DPR RI, AD dan semua pihak."
"Dengan demikian, manfaatnya akan terasa dalam jangka panjang. Melalui kerja sama dan gotong royong, kita berambisi untuk menjadikan Cilacap sebagai wilayah yang lebih aman, berkembang, dan sejahtera," ujarnya.