Dengan selesainya pembangunan tanggul pengaman pantai di pesisir Cilacap, khususnya di wilayah Tegalkamulyan dan Kamiren, ancaman abrasi akibat gelombang tinggi Laut Selatan yang bertambah parah, terutama saat musim purnama, dapat diatasi. Hal ini membawa kelegaan bagi masyarakat setempat.
"Kawasan pesisir Cilacap telah lama berhadapan dengan ancaman abrasi yang merusak lingkungan dan mengancam kehidupan masyarakat pesisir, yang sebagian besar nelayan," kata Novita Wijayanti, Anggota Komisi V DPR RI, dalam sambutannya pada acara tasyakuran pembangunan tanggul di Cilacap, Jawa Tengah.
"Lebih dari 400 nelayan di Lengkong, Kamiren, dan Menganti telah merasakan kerugikan yang cukup besar akibat jebolnya beberapa titik tanggul oleh gelombang pasang pada Agustus 2021," tambah Novita dalam keterangan tertulis, Rabu.
Legislator dari Dapil Jawa Tengah VIII, Novita, menegaskan bahwa tanggul ini bukan hanya sekadar solusi jangka pendek. Menurutnya, ini merupakan langkah konkret yang diupayakan untuk perlindungan jangka panjang. Ia juga mengungkapkan bahwa ide pembangunan tanggul tersebut muncul dari usulannya dalam rapat bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) beberapa bulan lalu.
"Proyek ini, yang dibiayai oleh anggaran Rp 326 miliar, berhasil dilaksanakan pada tahun 2023 dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat," tambahnya.
"Tanggul yang baru saja dibangun ini bukan hanya melindungi permukiman dan tambak dari ancaman abrasi," ujar politikus dari Fraksi Partai Gerindra. Menurutnya, tanggul tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas publik seperti jogging track dan ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berolahraga dan beraktivitas rekreasi.
"Saya optimis kawasan ini memiliki potensi untuk menjadi destinasi wisata baru yang mampu memikat wisatawan baik lokal maupun yang datang dari luar daerah," tambahnya Novita.
"Saya berharap pemerintah daerah dan pelaku UMKM dapat memaksimalkan potensi tersebut untuk meningkatkan perekonomian lokal," tambahnya dengan optimis.
Dalam penekanannya pada pemberdayaan nelayan, Novita tidak hanya berbicara tentang pembangunan fasilitas tambatan kapal dan breakwater yang mendukung aktivitas perikanan, tetapi juga mengekspresikan harapannya bahwa langkah-langkah ini akan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan nelayan.
Novita menegaskan, "Tanggul ini bukan hanya sebatas infrastruktur, melainkan juga tentang upaya menjaga keberlanjutan sosial dan ekonomi masyarakat pesisir."
"Pembangunan tanggul ini melambangkan kerja sama erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, BBWS Serayu Opak, dan masyarakat Cilacap," katanya. Ia kemudian menambahkan, "Maka dari itu, Novita mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga dan merawat fasilitas tanggul yang merupakan hasil dari kerjasama pemerintah pusat sampai daerah, DPR RI, AD dan semua pihak."
"Sehingga keuntungannya bisa dirasakan dalam jangka waktu yang panjang. Dengan semangat gotong royong yang tinggi, kita berencana untuk mengubah Cilacap menjadi wilayah yang lebih aman, maju, dan sejahtera," tambahnya.