Menanggapi kasus tragis bocah SD di Subang yang tewas diduga akibat bullying, Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian, menegaskan pentingnya penerapan Permendikbudristek No. 46 Tahun 2023 Tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).
"Permendikbudristek No. 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP), sejak awal telah dirancang untuk mengatasi kekerasan dan perundungan, sebenarnya sudah ada," ungkap Hetifah pada hari Selasa.
Hetifah menegaskan bahwa aturan telah disiapkan untuk mencegah dan mengantisipasi perundungan di lingkungan sekolah. Katanya, sekolah harus menjadi lingkungan yang aman dan nyaman serta bebas dari perundungan.
"Aturan ini sebenarnya telah dirancang untuk mengantisipasi dan mencegah kekerasan di lingkungan sekolah," tambahnya. "Cara melakukannya adalah melalui penciptaan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman, implementasi kurikulum anti-kekerasan, meningkatkan toleransi dan saling menghormati, serta memberikan pelatihan kepada tenaga pendidik dan staf sekolah dalam mengidentifikasi, mencegah, dan menangani tindakan kekerasan."
"Dia berpendapat bahwa penanganan perundungan di sekolah harus melalui prosedur yang jelas dan sistematis, dan tentu saja pemulihan korban bullying juga harus mendapatkan dukungan," katanya.
"Kami memiliki prosedur yang jelas untuk melaporkan dan menangani insiden kekerasan, baik fisik maupun psikologis," katanya, "Sebagai bagian dari penanganan, kami membentuk tim yang melibatkan guru, orang tua, dan siswa. Kami juga menyediakan dukungan psikologis bagi korban dan pelaku untuk membantu proses pemulihan mereka," tambahnya.
Dalam peraturan menteri tersebut, kerja sama antara sekolah, pemerintah, dan organisasi non pemerintah diatur untuk mengatasi perundungan dengan cara kolaboratif.
"Kami juga berkolaborasi dengan pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat dalam program pencegahan dan penanganan kekerasan," ujarnya, menekankan pentingnya kerja sama dengan pihak-pihak terkait.
Hetifah, sebaliknya, beranggapan bahwa aturan yang diterapkan belum maksimal. Dia ujarnya bahwa masih sering terdengar kasus perundungan di lingkungan sekolahnya sampai saat ini.
"Sebagai solusi, kami menyarankan pelaksanaan 'kampanye anti-bullying', dengan melibatkan semua pihak sekolah, orang tua, dan masyarakat secara keseluruhan," tambahnya.
"Selain itu," tambahnya, "pemerintah juga harus bertindak dalam melatih guru-guru untuk dapat mengenali dan menangani kasus perundungan."
"Guru harus dilatih untuk dapat mengidentifikasi dan menangani tanda-tanda bullying dengan bijaksana dan cepat," katanya. "Siswa juga harus merasa aman untuk melaporkan jika mereka melihat perilaku bullying, hal ini akan memfasilitasi kerjasama yang baik antara siswa, guru dan orang tua."
Tragis, seorang murid kelas 3 SD di Subang, bernama ARO, telah meninggal dunia akibat perlakuan perundungan oleh kakak kelasnya. ARO sempat dalam kondisi koma dan mendapat perawatan di RSUD Ciereng sebelum akhirnya meninggal dunia.
"Hari ini adalah hari ke-6 dan kondisi pasien sangat tidak stabil, dalam keadaan kritis dan koma. Medisnya menunjukkan bahwa batang otaknya sudah mati," kata Wadirut Pelayanan Medik Syamsu Riza, seperti yang dikutip oleh detikJabar pada Senin (25/11). Ia juga menambahkan bahwa pasien tersebut telah meninggal pada pukul 16.10 WIB.
Syamsu menyatakan bahwa korban telah dirawat di rumah sakit selama periode enam hari dan timnya telah berusaha keras untuk membantu korban tetap hidup.
"Diagnosa awal menunjukkan adanya pendarahan di otak, kami menduga ini disebabkan oleh benturan. Namun, belum ada kecurigaan lain yang kami temukan. Belum bisa dipastikan apakah pasien memiliki penyakit bawaan atau tidak, karena kami belum melakukan pemeriksaan mengingat kondisi pasien yang belum stabil. Jadi, kami memilih untuk terus melakukan observasi. Dan, tidak ditemukan adanya luka di perut pasien," tambahnya.
"Simak video yang menggambarkan bagaimana seorang siswa dibully hingga masuk RSJ," tambahnya.
"Saya telah menyertakan video berdurasi 20 detik dari Gambas di sini untuk memberikan gambaran yang lebih baik," tambahnya.