TrandingEvery success is helped by someone behind the people
  • imgDhaka 360
  • imgThursday - December 05, 2024

"Himbauan Bripka Riri kepada Anak-anak Suku Dayak Meratus: Pendidikan Tak Boleh Terputus"

12 Jun 22
5 mins Read
img

Bripka Riri, anggota Polsek Hantakan, menyerukan kepada anak-anak suku Dayak di wilayah binaannya di Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan, untuk tetap bersekolah dan melanjutkan pendidikan mereka ke tingkat yang lebih tinggi, tambahnya.

Dalam programHoegengCorner yang ditayangkan dalam detikPagi, Kamis, Bripka Riri berbicara tentang pentingnya memotivasi adik-adik kami agar tidak putus sekolah. "Kita perlu memiliki cita-cita yang lebih tinggi, jangan sampai merasa minder atau kehilangan semangat dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi," tambahnya.

Dalam upayanya memberikan motivasi kepada anak-anak suku Dayak yang berada di pedalaman, Bripka Riri menggunakan program Kelas Bhabinkamtibmas sebagai platform untuk berbagi inspirasi.

Bripka Riri mengungkapkan, "Di sini, kita memprioritaskan anak-anak yang berada di pedalaman, khususnya dari suku Dayak yang terletak di pelosok. Untuk mencapai wilayah tersebut, kita harus menempuh jarak hingga 48 km dan mungkin harus melewati kabupaten lain dengan jalur normal ke desa, yaitu jalan setapak yang melewati berbagai tanah."

Bripka Riri memberikan penjelasan bahwa dia memiliki empat desa binaan di Kecamatan Hantakan, dan dua dari desa binaan tersebut, yaitu Desa Haruyan Dayak dan Desa Datar Ajab di Pegunungan Meratus, dihuni mayoritas oleh suku Dayak.

"Dalam perjalanannya dari Polsek ke dua desa tersebut, dibutuhkan waktu yang tidak sebentar dikarenakan sebagian besar jalan masih berbatu dan tanah," katanya.

"Desa yang terletak di wilayah terpencil Handayak, memiliki akses jalan yang sangat terbatas, bahkan beberapa dusun yang paling jauh hanya bisa diakses melalui pegunungan berbatu dan tanah merah," kata Bripka Riri dalam wawancara terpisah dengan detikcom sebelumnya. "Untuk bisa mencapai Dusun Kumuh, Desa Haruyan Dayak, jika melewati jalan normal harus menembus bukit-bukit pegunungan, dan jika melalui akses alternatif harus melalui wilayah kabupaten lain."

"Meski begitu, ada jalur lain yang bisa digunakan agar tidak perlu melewati pegunungan, dan itu berarti harus memasuki jalan kabupaten lain," tambahnya, kata Bripka Riri.

"Namun, harus diingat bahwa untuk mencapai tempat itu, kita harus menyeberang sungai, berjalan melalui hutan, dan menembus pegunungan," tambah Bripka Riri dalam penjelasannya.

"Perjalanan ke Desa Haruyan Dayak melalui jalan alternatif memerlukan waktu sekitar satu setengah jam," katanya. "Ini berarti kita akan melewati jalan beraspal jika kita memilih jalan alternatif. Untuk sampai ke sana, kita harus melewati desa yang berjarak sekitar dua puluh kilometer," tambahnya.

Menurut penjelasan Bripka Riri, di Desa Kumuh Desa Haruyan Dayak, akses internet dan listrik PLN masih belum ada dan masyarakat setempat sangat mengharapkan adanya fasilitas tersebut di wilayah mereka.

"Kami tidak memiliki akses ke internet, tidak ada listrik dari PLN, dan jaringan HP juga tidak ada," tutur Bripka Riri.

Dalam penjelasannya, Bripka Riri mengungkapkan bahwa Kelas Bhabinkamtibmas bukanlah kegiatan sehari-hari, karena ia memiliki tugas piket di Polsek Hantakan yang harus dijalankan.

"Oleh karena itu, jika setelah dinas ada kesempatan, kita akan melaksanakan Kelas Bhabinkamtibmas, yang berarti kita melakukan lebih dari apa yang diharapkan dari kita," ujarnya, Bripka Riri.

"Bripka Riri tidak mengajarkan topik khusus kepada murid-muridnya, dia hanya menginspirasi mereka untuk terus mempelajari dan mencapai tingkat pendidikan yang maksimal," tambahnya.

"Dalam konteks mengajar, saya tidak berani mengambil alih tugas seorang guru karena saya adalah polisi," ujar Bripka Riri.

Editor Choices