Polda Metro Jaya saat ini tengah melaksanakan pemeriksaan terhadap Ade Zakarsih (45), sopir truk yang menabrak enam kendaraan di perempatan Slipi, Jakarta Barat. Sebagai bagian dari pemeriksaan, polisi juga telah melakukan tes urine untuk memastikan apakah sopir tersebut menggunakan narkoba.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Ojo Ruslani, mengonfirmasi pada hari Selasa bahwa hasil tes urine adalah negatif.
Proses pemeriksaan awal oleh polisi telah selesai dilakukan hingga Selasa malam, dan sopir yang menjadi subjek pemeriksaan masih berada di kantor Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya.
"Sejauh ini, riksa awal telah selesai. Tempat itu masih berada di bawah pengamanan Gakkum Lantas Polda," tambahnya.
"Belum ada keputusan dari polisi untuk menetapkan sopir sebagai tersangka hingga saat ini. Setelah melalui proses gelar perkara, status sopir truk tersebut akan ditentukan," ujarnya.
"Kami belum menetapkan siapa tersangka," katanya, "Status akan diputuskan setelah proses gelar perkara dilakukan."
"Dua orang tewas dalam kecelakaan yang melibatkan truk dan enam kendaraan lainnya di perempatan Slipi, Selasa pagi tadi," ujarnya.
AKBP Ojo Ruslani pada Selasa memberitakan, "Orang yang mengalami luka berat dan mendapatkan perawatan di RS Pelni, telah meninggal dunia."
Pria berinisial A (34) asal Sukmajaya, Kota Depok dan A (36) asal Cipayung, Jakarta Timur, tercatat sebagai korban tewas di TKP.
Meskipun korban kedua telah dilarikan ke rumah sakit akibat luka yang parah, sayangnya nyawanya masih tidak bisa tertolong.
"A, yang menjadi korban kecelakaan, dinyatakan meninggal dunia dengan luka di bagian kaki yang terpisah dari badannya," tambahnya.
Polisi mengungkapkan bahwa rem pada truk tronton yang terlibat dalam tabrakan melibatkan enam kendaraan lainnya di lampu merah Slipi, Jakarta Barat, beroperasi secara normal. Hasil pemeriksaan juga mencatat pengakuan dari sopir truk, Ade Zakarsih, yang mengatakan dirinya mengantuk saat kejadian.
"Ini bukan soal rem blong, karena kami telah memastikan bahwa remnya berfungsi. Walaupun kami telah menanyakan, kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Dia mengakui bahwa dia merasa mengantuk," kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman, dalam wawancara dengan wartawan pada hari Selasa.