"Di Provinsi Sumatra Utara (Sumut), 20 orang meninggal akibat terjangan bencana hidrometeorologi basah di beberapa wilayah," katanya.
"Dalam pernyataannya pada Selasa (26/11/2024), Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, mengungkapkan bahwa hingga Minggu pekan lalu (24/11), jumlah kematian telah mencapai 20 orang," tambahnya.
Per Selasa (26/11), BNPB telah mencatat adanya 20 korban meninggal dunia akibat bencana alam, dengan perincian 10 orang di Kabupaten Karo, 4 orang di Deli Serdang, 4 orang di Padang Lawas, dan 2 orang di Tapanuli Selatan.
"Masih ada dua warga Deli Serdang yang belum ditemukan oleh tim pencarian dan pertolongan," katanya.
Tapanuli Selatan dan Deli Serdang menjadi korban bencana banjir bandang setelah hujan lebat, yang mengakibatkan korban jiwa di beberapa tempat.
"Sabtu (23/11) lalu, Padang Lawas dan Karo dilanda tanah longsor," katanya.
"Sebagai informasi, saat ini telah tercatat enam unit rumah rusak berat akibat dilanda banjir bandang di Deli Serdang dan tanah longsor di Karo," ungkapnya.
"Tidak hanya merusak fasilitas publik, peristiwa tersebut juga telah menghancurkan sekolah dan tempat ibadah," tambahnya.
"Masing-masing BPBD kabupaten yang wilayahnya terkena bencana, saat ini masih melakukan pendataan atas kerugian yang ditimbulkannya," katanya.
BNPB meminta pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah Deli Serdang, Karo, Langkat, Padang Lawas, Tapanuli Selatan dan Kota Binjai untuk tetap siaga dan waspada terhadap potensi bahaya susulan, sesuai dengan prakiraan cuaca hari ini yang memprediksi adanya hujan lebat disertai petir dan angin kencang.