TrandingEvery success is helped by someone behind the people
  • imgDhaka 360
  • imgSaturday - December 07, 2024

"Desakan Warga Korban Banjir Kebon Pala: Ingin Seperti Kampung Pulo tanpa Penggusuran"

12 Jun 22
5 mins Read
img

Banjir yang sering kali merendam wilayah Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, menjadi keluhan utama warga setempat, salah satunya Hamdan, 45 tahun, yang mendesak adanya solusi konkret untuk mengatasi masalah ini.

Hamdan memberitakan bahwa rumahnya telah terendam air hingga sejauh dada orang dewasa dan kini, dia bersama keluarganya terpaksa mengungsi ke SDN Kampung Melayu 02.

"Dia berharap ada solusi yang mampu mengatasi permasalahan banjir yang sering terjadi, namun dia juga tidak menginginkan rumahnya di tepian Sungai Ciliwung untuk digusur," ujarnya.

"Sesungguhnya, harapan saya hanyalah satu, agar kampung ini tidak terus menerus dilanda banjir seperti Kampung Pulo. Kami ingin tempat tinggal kami terbebas dari banjir, tetapi juga tidak ingin digusur. Bagaimana solusinya jika kami tinggal di tepi sungai?" ungkap Hamdan saat berada di lokasi pengungsian SDN Kampung Melayu 02, Jatinegara, Jakarta Timur.

"Dia berpendapat bahwa frekuensi banjir dapat berkurang apabila bantaran sungai diberi turap, seperti yang sudah dilakukan di Kampung Pulo. Namun, dia menolak jika harus menggusur rumahnya demi pembangunan turap tersebut," katanya.

"Jika tidak dilakukan penutupan, mungkin akan terjadi banjir kembali, jadi kita tidak memiliki pilihan lain selain melakukan penggusuran seperti yang dilakukan di Kampung Pulo. Namun, mayoritas warga di sini (Kebon Pala) menolak untuk digusur," katanya.

Saat ditemukan di tempat penampungan, Sarifah (39), seorang warga setempat, memutuskan untuk tidak kembali ke rumahnya meskipun banjir di rumahnya sudah mulai surut. Ia menambahkan bahwa ini adalah langkah antisipasi terhadap potensi banjir susulan.

"Kata Sarifah, sekarang air sudah surut, tetapi kita khawatir akan kembali naik, mengingat biasanya begitu kondisinya; setelah surut, seringkali kembali naik."

Sarifah, dalam penjelasannya, memberikan alasan ia tidak dapat langsung pulang ke rumah karena ia harus merawat orang tuanya yang sudah berusia lanjut.

"Kami merasa takut, jadi kami berencana untuk menunda perjalanan pulang ke rumah sampai situasi benar-benar membaik. Karena anak-anak saya berjumlah lima dan belum ada yang berusia lanjut, jadi kami berencana untuk menunggu sampai kondisi benar-benar surut. Jika situasi membaik besok, kami akan kembali besok," katanya.

Editor Choices