TrandingEvery success is helped by someone behind the people
  • imgDhaka 360
  • imgSaturday - December 14, 2024

"Cak Imin Berkunjung ke Kamboja, Tepuk Apresiasi untuk WNI Penjual Pecel Lele yang Viral 'Markas' Judol"

12 Jun 22
5 mins Read
img

Sejumlah warung Indonesia yang tersebar di berbagai tempat di Kamboja menjadi topik hangat di media sosial, terlebih lagi karena warung-warung tersebut dikabarkan berhubungan dengan perjudian online.

Cak Imin, yang sebenarnya bernama Muhaimin Iskandar dan menjabat sebagai Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM), menuturkan bahwa dia telah meninjau langsung kehidupan WNI yang berada di Kamboja dan mencatat bahwa terdapat 100 ribu WNI yang saat ini bekerja di negara tersebut, tambahnya.

"Berdasarkan pengamatan saya di Kamboja, saya dapat mengonfirmasi bahwa ada sekitar 100 ribu warga kita yang bekerja di sana," tutur Cak Imin saat berada di kantor Kemenko PM, Jakarta Pusat, hari Kamis.

Cak Imin mengungkapkan bahwa ada banyak pekerja migran Indonesia (PMI) di Kamboja yang menjalankan bisnis jualan pecel lele dan soto lamongan, dan ia yakin bahwa proses kerja mereka didukung oleh pihak tertentu.

"Sesuai fakta, memang ada orang yang berjualan pece lele dan juga yang membuat soto Lamongan. Mereka juga ikut berkontribusi dalam sistem proses kerja di sana," katanya.

"Tidak semua yang kita baca di media sosial itu benar," ujarnya, "Dia juga menambahkan bahwa kita perlu berwaspada terhadap permasalahan judi online yang bisa menguntungkan negara lain."

"Karena banyaknya orang yang merasa takut dan khawatir, korban-korban ini menjadi isu yang serius. Namun, setelah saya verifikasi, banyak informasi viral yang ternyata tidak benar," ujar Cak Imin. "Konflik antara kita di sana dan masalah yang melibatkan hubungan kerja antara para pekerja menjadi isu lainnya."

"Namun, yang harus dicermati adalah kita tidak boleh sampai membiarkan judi online ini menjadi ladang untung bagi orang lain. Korban yang harus menanggung beban adalah warga kita sendiri. Bayangkan saja jika ratusan triliun rupiah yang seharusnya bisa digunakan untuk membangun negara kita, justru mengalir ke negara lain, dan itu semua berasal dari uang rakyat kecil kita. Sangat menyedihkan, bukan, jika mereka harus kehilangan uang 10 ribu atau 20 ribu rupiah," ungkapnya.

Menurut pengakuan Cak Imin, KBRI Kamboja pernah mendapatkan laporan lima kasus pekerja migran Indonesia setiap harinya, dan kini ia sedang berfokus mencari solusi untuk masalah pekerja migran di Kamboja tersebut.

"Nah, kita tengah mencari cara agar dalam tugas koordinasi saya, isu pekerja migran di lokasi tersebut tidak terulang kembali. Itulah prioritas saya," tambah Cak Imin.

"Menko Polkam yang bertanggung jawab atas penindakan pelanggaran," katanya, sebelum menambahkan bahwa WNI harus berusaha untuk tidak menjadi korban di luar negeri.

"Berbicara tentang mereka yang bekerja lintas negara, kerjasama dan peran Interpol dalam penindakan dan pencegahan sedang menjadi pembahasan di Menko Polkam," katanya, "Namun, saya berkomitmen untuk mencegah pekerja kita yang ada di sana menjadi korban."

"Meutya Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital, pada kesempatan yang sama mengutarakan soal strateginya dalam menangani masalah judi online yang melibatkan beberapa negara, yang salah satu caranya adalah dengan berkolaborasi dengan sejumlah platform milik perusahaan teknologi global besar," katanya.

"Alhamdulillah, komunikasi berjalan lancar. Namun, tantangan berikutnya adalah bagaimana membuat teman-teman kita di platform teknologi besar untuk mematuhi aturan yang ada di Indonesia. Kami harus terus berdiskusi dengan mereka untuk mencapai solusi di mana mereka turut serta dalam narasi bangsa," terang Meutya dengan penuh optimisme.

"Perang melawan judionline sedang kita hadapi saat ini, dan hal ini semakin sulit karena aturan di setiap negara berbeda-beda," ujarnya. "Namun, ada beberapa negara yang sudah berkomitmen untuk membantu Indonesia," imbuhnya.

"Meutya menegaskan bahwa isu judi online dapat ditanggulangi asalkan semua pihak bisa bekerja sama, sesuai dengan saran dari Presiden Prabowo Subianto," tambahnya.

"Itulah mungkin sebabnya, dan ini juga melibatkan kerjasama antar negara," tambahnya. "Yang paling penting adalah keyakinan kami bahwa selama kita kompak dan kuat, sesuai arahan Presiden, kita bisa menyelesaikan ini. Meski Menko bekerja lintas sektor, semuanya tetap saling terkait menjadi satu. Saya percaya, selama kita tetap kompak, persoalan judi online ini bisa diatasi, insyaallah."

Editor Choices