"Akses jalan yang baik di sekitar Pegunungan Meratus adalah kebutuhan utama bagi masyarakat setempat," ujar Bripka Riri Herlianto, anggota Polsek Hantakan. Dia berharap perbaikan infrastruktur ini dapat memudahkan mobilitas dan mendukung layanan pendidikan bagi masyarakat suku Dayak di desa pedalaman.
"Saya, secara pribadi, memohon pembuatan akses jalan utama. Jangan biarkan jalan ini menjadi jalan tanah penuh batu. Izinkan kami, untuk membuat jalan yang layak bagi anak-anak dan semua warga kita, hingga mencakup kabupaten," kata Bripka Riri dalam segmen program HoegengCorner di detikPagi, Kamis.
Mengutip penjelasan dari Bripka Riri, perbaikan akses jalan akan membuka peluang bagi warga pedalaman untuk menghasilkan pendapatan dari penjualan hasil pertanian. Menurutnya, ini akan memacu pertumbuhan ekonomi di Pegunungan Meratus.
"Kami tidak memandang masalah jika jalan yang disediakan hanya berbahan beton dan semen, aspal tidak menjadi keharusan. Yang utama adalah tersedianya akses jalan yang memadai untuk penjualan hasil pertanian seperti ubi dan berbagai produk lainnya," ujar Bripka Riri.
Menurut pengungkapan Bripka Riri, tiga dusun yang berada di Pegunungan Meratus masih belum mendapatkan akses jaringan listrik dan internet.
"Baru saja semalam, saya kembali dari TPS yang berada di daerah pedalaman dan baru saja mendapatkan sinyal," ujarnya. "Kami berharap dalam waktu dekat ini, kami bisa berkoordinasi dengan pihak pemerintah untuk memberikan perhatian lebih kepada mereka yang tinggal di daerah terpencil."
"Harus kita ketahui, Bripka Riri telah dikenal sebagai sosok polisi yang merangkul anak-anak suku Dayak untuk tetap bersemangat belajar dengan program Kelas Bhabinkamtibmas, sebuah program yang ditujukan khusus untuk anak-anak di daerah pedalaman," katanya.
Dia berkomitmen untuk memastikan anak-anak suku Dayak di Pegunungan Meratus bisa melanjutkan pendidikan mereka ke tingkat yang lebih tinggi, ujarnya, Bripka Riri sangat berharap anak-anak asuhannya tidak putus sekolah.
"Adik-adik kami perlu dipacu semangatnya agar tidak sampai putus sekolah. Kita harus memiliki mimpi dan cita-cita yang tinggi. Jangan sampai merasa minder atau kehilangan semangat untuk melanjutkan pendidikan," katanya, Bripka Riri.
"Dua dari empat desa binaan saya di Kecamatan Hantakan adalah Desa Haruyan Dayak dan Desa Datar Ajab di Pegunungan Meratus, yang sebagian besar penduduknya adalah suku Dayak," ujar Bripka Riri.
Perjalanan dari Polsek ke dua desa itu bukanlah hal yang mudah, mengingat waktu yang dibutuhkan cukup lama dan beberapa segmen jalur yang dilalui masih beraspal batu dan tanah.
Bripka Riri dalam wawancara terpisah dengan detikcom sebelumnya mengungkapkan, "Di desa terjauh di Handayak, akses jalan sangat sulit. Dusun yang terletak paling jauh hanya bisa dijangkau melalui pegunungan dan kondisi jalannya buruk, hanya berbatu dan tanah merah. Untuk mencapai Dusun Kumuh, Desa Haruyan Dayak, kita harus melewati bukit-bukit yang menghampar di pegunungan, atau jika mencoba akses alternatif, kita harus melewati kabupaten lain."
"Terdapat jalan alternatif yang bisa digunakan agar tidak perlu melewati pegunungan, itu adalah rute melalui jalan kabupaten lain," kata Bripka Riri sebagai solusi.
Bripka Riri menerangkan, "Untuk mencapai tempat itu, kita perlu menyeberangi sungai, lalu masuk ke hutan dan memanjat pegunungan."
"Untuk mencapai Desa Haruyan Dayak, jika Anda memilih untuk menggunakan rute alternatif, waktu tempuhnya sekitar satu setengah jam," ujarnya. "Harus diingat bahwa rute alternatif ini merupakan jalan beraspal. Jika Anda memilih untuk melewati desa, Anda perlu menempuh jarak sekitar dua puluh kilometer untuk sampai di sana," sambungnya.