"Dalam komitmennya untuk memerangi peredaran narkoba, Polri telah resmi menjalin kerja sama dengan Kepolisian Kerajaan Malaysia (Polis Diraja Malaysia/PDRM) untuk mengejar buronan-buronan narkoba," tambahnya.
Brigjen Mukti Juharsa, Dittipid Narkorba Bareskrim Polri, mengungkapkan bahwa pertemuan langsung telah berlangsung antara dirinya dan perwakilan JSJN PDRM, Datuk Seri Khaw Kok Chin, di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.
"Kita sedang mengulas isu-isu yang berkaitan dengan DPO-DPO kita yang berada di Malaysia dan DPO-DPO Malaysia yang ada di Indonesia," ujar Brigjen Mukti Juharsa kepada wartawan setelah pertemuan, "Tak hanya itu, kita juga sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman narkotika, terutama sabu, yang dapat masuk melalui jalur Malaysia, tepatnya melalui golden triangle."
Saat ini, kata Mukti, pihaknya telah berhasil mengumpulkan nama-nama buronan narkoba di Malaysia, namun tambahnya, belum dapat mempublikasikannya.
"Kita telah mengumpulkan sejumlah nama, tapi tidak perlu kita sebutkan. Yang esensial adalah kita sudah memegang informasi yang dibutuhkan. Kita sudah menyerahkan data ini ke Malaysia, mereka akan melakukan proses pengawasan terlebih dahulu. Setelah mereka setuju, kita akan diundang ke sana untuk melakukan penangkapan," tuturnya.
"Selanjutnya, tujuan kerja sama ini juga adalah untuk melacak aset terkait tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang disebabkan oleh buronan narkoba Indonesia yang bersembunyi di Malaysia. "Semoga saja ini berhasil, dan yang paling penting adalah banyak TPPU yang dapat kita temukan di sana," tambahnya.
"Dalam pembahasan kerja sama kami dengan Polisi Malaysia, Polri akan memprioritaskan antisipasi terhadap jalur masuk narkotika dari golden triangle, dengan jenis narkoba sabu menjadi fokus utama," tambahnya.
"Ada kesepakatan antara kami untuk menutup seluruh jalur masuk di Sumatera dan Kalimantan. Rencana selanjutnya adalah melakukan pertukaran personel polisi dan memfokuskan pada peningkatan kerja sama, sebagaimana yang telah kami lakukan bersama Thailand," ungkapnya.
Mukti mengatakan bahwa kerjasama ini bermanfaat bagi kedua pihak. Ia juga menambahkan, masih banyak buronan narkoba dari Indonesia yang hingga kini belum berhasil ditangkap.
"Kita sudah sepakat bahwa kita dapat datang ke Malaysia untuk melakukan pengintaian terhadap DPO-DPO kita dan mereka akan membantu. Jika mereka memiliki DPO di wilayah kita, kita juga akan membantu," tambahnya dengan jelas.