Kehebohan melanda pengunjung Mal Grand Indonesia (GI), Jakarta Pusat, siang hari tadi, ketika asap tebal terlihat mengepul dari sebuah restoran.
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, membenarkan peristiwa tersebut berdasarkan foto yang ia berikan. Foto tersebut menunjukkan bahwa ruang di dalam Mal GI diselimuti oleh asap tebal.
Sejumlah orang tampak berkelompok di lorong mal sebagai tindakan mitigasi. Lantas, apa sebenarnya fakta-fakta seputar kabut asap tebal yang menyelimuti Mal Grand Indonesia?
Asap pekat yang mengepul memicu alarm kebakaran dan petugas pemadam kebakaran segera dikerahkan ke lokasi. Sejumlah mobil pemadam kebakaran juga dikerahkan untuk membantu memadamkan api.
Rabu (27/11/2024), Satriadi menyampaikan bahwa telah dikerahkan 13 unit dan 52 personel.
Petugas damkar mendapatkan laporan kebakaran pada pukul 12.58 WIB dan mereka masih berjuang untuk mengendalikan api yang berkobar.
"Kondisi sekarang adalah asap tebal," katanya sambil menunjuk ke luar jendela.
Menurut data yang diperoleh dari Dinas Gulkarmat Jakarta, peristiwa alarm kebakaran yang berbunyi terjadi di salah satu restoran yang berlokasi di Grand Indonesia lantai 3A, berdasarkan video-video yang direkam oleh pengunjung mal.
Munculnya asap di Mal Grand Indonesia ditangani langsung oleh Pemadam Kebakaran Jakarta yang melakukan proses pembuangan asap dari dalam lingkungan mal.
"Sebagai informasi, TKP sudah berada dalam kendali, kita hanya perlu melakukan proses pembuangan asap," kata Satriadi.
"Pada Rabu (27/11) pukul 14.04 WIB, detikcom melaporkan bahwa terlihat mobil damkar yang sedang bertugas di depan Lobi Amarta Mal Grand Indonesia dan para pengunjung diinstruksikan untuk menunggu di luar lobi," ujarnya.
"Petugas keamanan memberitahu bahwa pengunjung tidak diizinkan memasuki area mal saat ini, ujarnya bahwa proses evakuasi masih berlangsung."
"Apakah ini berarti semua orang yang ada di dalam harus keluar?" tanyanya, salah seorang pengunjung yang tampak tidak mengerti.
"Iya, proses evakuasi sedang kami lakukan. Mohon tunggu di sebelah sana, Bu," kata seorang petugas keamanan dengan tenang.
Menurut berita yang ada di halaman 12, mal Grand Indonesia di Jakarta dilanda kabut asap tebal yang diduga berasal dari kebakaran, dan pemadam kebakaran atau Damkar DKI Jakarta sudah dikerahkan untuk menangani situasi tersebut di wilayah Jabodetabek.
Sebagai langkah antisipasi terhadap asap, petugas telah memasang selang air dari mobil damkar dan meminta pengunjung untuk keluar, katanya.
"Bukankah api tersebut telah padam? Atau masih ada yang tersisa?" tanya seorang pengunjung dengan ekspresi bingung.
"Meski lampu telah padam, tetapi antisipasi tetap kami lakukan," kata salah satu petugas keamanan yang bertugas malam itu.
"Menurut tim damkar Jakarta, asap tebal yang keluar dari restoran di Mal Grand Indonesia (GI) kemungkinan besar disebabkan oleh adanya korsleting listrik," ujarnya.
"Kami menduga penyebabnya adalah korsleting listrik," kata Satriadi Gunawan yang menjabat sebagai Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta.
Asap tebal dari restoran di lantai 3A Mal GI ditangani dengan penugasan 14 mobil damkar dan 56 personel. Korsleting pada kabel di atap restoran menjadi sumber masalahnya.
"Kronologinya seperti ini, asap terlihat keluar dari bawah kursi restoran GYU-KAKU. Setelah ditelusuri, sumber asap tersebut berasal dari korsleting kabel di plafon yang mengenai lapisan glass wool cerobong udara dan merambat ke bawah," ujarnya.
Pada pukul 14.07 WIB, Damkar berhasil menyelesaikan tugas mereka dalam menangani asap tebal di mal, namun sayangnya ada seorang yang harus dibawa ke RS karena mengalami gangguan pernapasan.
"Dikutip dari perkataan Satriadi, satu korban sudah dibawa ke rumah sakit."
"Diperkirakan kerugian yang ditimbulkan oleh insiden tersebut sebesar Rp 290 juta," katanya, menambahkan bahwa luas area yang terdampak adalah sekitar 96 meter persegi.
Menurut Achmad Saiful Kahfi, Kasiops Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat (Jakpus), korban, yang merupakan karyawan restoran, dibawa ke RS karena menghadapi masalah pernapasan.
Achmad, seorang karyawan restoran, saat ditanya secara terpisah mengkonfirmasi, "Memang benar, hanya ada sedikit gangguan pernapasan saja."
"Petugas menginformasikan bahwa selang air dari mobil damkar sudah dipasang untuk mencegah kemungkinan munculnya asap dan pengunjung diinstruksikan untuk keluar sebagai langkah antisipasi," katanya.
"Api masih menyala kah? Bukankah seharusnya sudah padam?" ujar seorang pengunjung dengan ekspresi bingung.
"Api sudah berhasil dipadamkan, tetapi kami masih menerapkan langkah-langkah antisipasi," kata petugas keamanan yang bertugas.
"Asap tebal yang keluar dari restoran di Mal Grand Indonesia (GI) diduga berasal dari korsleting listrik, seperti yang diungkapkan oleh Tim Damkar Jakarta," ujarnya.
"Dugaan korsleting listrik," ujar Satriadi Gunawan, Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta.
Untuk mengatasi kepadatan asap yang disebabkan oleh korsleting kabel di atap restoran di lantai 3A Mal GI, 14 unit mobil damkar dan 56 personel telah dikerahkan, ujarnya.
"Petugas keamanan menjelaskan bahwa asap yang dilihat keluar dari bawah kursi restoran GYU-KAKU berasal dari korsleting kabel di plafon yang menyentuh lapisan glass wool cerobong udara dan merambat ke bawah," ujarnya.
Setelah menangani asap tebal di mal pukul 14.07 WIB, Damkar melaporkan bahwa ada seorang yang mengalami gangguan pernapasan dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Satriadi mengungkapkan, "Ada satu korban yang harus segera dilarikan ke rumah sakit."
"Menurut perkiraan, kerugian akibat insiden tersebut mencapai sekitar Rp 290 juta dan luas area yang terdampak adalah sekitar 96 meter persegi," ujarnya.
Menurut Achmad Saiful Kahfi dari Kasiops Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat (Jakpus), korban yang bekerja di sebuah restoran, telah dilarikan ke RS akibat gangguan pernapasan.
"Memang, saya bekerja di restoran dan saat ini hanya mengalami sedikit gangguan pernapasan," kata Achmad saat dimintai penjelasan lebih lanjut.