Di Pengadilan Negeri Cibinong, Bogor, Jawa Barat, sidang kasus kekerasan dalam rumah tangga antara Armor Toreador dan Cut Intan Nabila berlangsung. Beberapa video yang relevan dengan kasus ini diputar atas permintaan dari pengacara Armor, yang merupakan terdakwa dalam kasus tersebut.
"Permintaan kami adalah klarifikasi. Karena terdapat informasi bahwa saksi, sepupu Intan, telah mengirim pesan tentang kekerasan melalui WA ke ibu Intan. Namun, saksi tersebut membantahnya," ungkap pengacara Armor, Irawansyah, pasca persidangan Kamis.
"Dia menyampaikan bahwa Armor telah menyebutkan adanya insiden saling pukul dengan Intan, dan salah satu saksi juga mengonfirmasi bahwa dia berupaya untuk melerai," katanya.
"Apakah benar terjadi pukulan atau bukan, maka dari itu kami memeriksa kembali video tersebut dan ternyata memang benar, dia sedang melerai," katanya.
Menurut Irawansyah, saat bertengkar dengan Armor, Cut Intan seringkali melakukan perlawanan. Katanya, Cut Intan hanya membalas apa yang dilakukan Armor.
"Saya menyaksikan perlawanan yang dilakukan oleh Intan. Jadi, hal inilah yang kita konfirmasi. Dia benar-benar berusaha melerai pertengkaran antara Armor dan Intan yang saling menyerang, dan Intan pada dasarnya membalas setiap aksi Armor. Inilah perdebatan terlama," papar Irawansyah.
Pengadilan Negeri Cibinong, Bogor, Jawa Barat, menjadi lokasi sidang tertutup Armor Toreador (25) yang dituding melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap Cut Intan Nabila (23), dan lima video sebagai bukti diputar dalam sidang tersebut.
"Lima video diserahkan sebagai bukti. Intan pasti masih mengingat semua ini, hal ini dapat membuat siapa saja merasa miris, terlebih lagi dirinya," kata Ana Sofa Yuking, pengacara Intan, kepada wartawan setelah sidang.
Dia percaya bahwa semua orang yang hadir dalam sidang tersebut merasa prihatin dan miris melihat penyalahgunaan rumah tangga yang dialami oleh kliennya. Tambahnya, Intan meneteskan air mata saat video diputar.
"Bisa dibayangkan betapa mirisnya semua orang melihat ini, terlebih lagi yang merasakannya secara langsung. Jadi, Intan, saya bisa memahami jika kamu sampai meneteskan air mata dan bicara dengan suara tersendat-sendat, itu adalah hal yang wajar," ujarnya, Ana.
Ana memastikan bahwa beberapa foto dan hasil visum Intan telah diserahkan ke ruang sidang. "Kita memiliki foto dan bukti visum yang menegaskan klaim yang disampaikan oleh JPU," kata Ana.